Melek Kenyamanan yang Kian Meningkat, Jadi Masa Kebangkitan Tren Gaya Japandi

desain interior japandi

Awal munculnya gaya desain interior Japandi ternyata dampak dari meningkatnya melek kenyamanan masyarakat Indonesia secara umum.

Dari beberapa sumber yang menyebutkan, desain interior Japandi mulai meledak pada tahun 2020 silam. Penggunaan istilah Japandi, ternyata diambil dari dua gaya yang berhasil menciptakannya yakni Jepang dan Skandinavia.

Dimana ciri khas paling utama dan ditonjolkan pada gaya ini terletak pada sisi pengorganisasian, kesederhanaan dan minimalis. Menariknya lagi, meskipun tercipta karena hasil perpaduan, gaya Japandi justru berhasil menyeimbangkan masing-masing kelebihan dan bisa saling melengkapi satu sama lain.

Contoh nyatanya begini, desain interior Jepang yang menonjolkan fisik ramping dan elegan bisa dilengkapi dengan kenyamanan dari karakteristik desain interior Skandinavia.

Skema Desain Interior Japandi

Skema desain interior Japandi selalu menggunakan palet warna yang cenderung kalem dan enteral. Bagi Anda yang tak terlalu suka dengan warna mencolok, menerapkan gaya ini pada interior rumah minimalis sangatlah tepat.

Beberapa warna paling banyak diburu untuk gaya Japandi antara lain seperti warna batu, oatmeal, kelabu tua, dan krem. Untuk itu, rasanya tabu jika Anda ingin menggunakan warna putih cerah yang terang.

Meskipun sekilas tampak mirip dengan gaya desain interior rumah minimalis bioflik, ternyata jika Anda perhatikan dengan seksama terdapat beberapa perbedaan. Desain Japandi seringkali memadukan penggunaan karpet yang terbuat dari bahan serat alami dan material kayu dengan warna pucat. Sementara gaya Bioflik sangat jarang memadukan dua material tersebut.

Jadi yang perlu Anda garisbawahi adalah, skema warna pada desain interior Japandi tidak melulu terkesan membosankan maupun hambar. Anda bisa mencoba untuk menambahkan palet warna yang lebih dalam layaknya gaya desain Jepang pada umumnya.

Ini bisa menjadi jalan cerdas untuk meningkatkan daya tarik selama mewujudkan desain rumah minimalis yang unik dan berkelas.

Bahan Ramah Lingkungan Pemegang Kunci Penting Gaya Japandi

Gaya Japandi tidak pernah lepas dari penggunaan elemen dari bahan yang ramah lingkungan. Material kayu selalu dipilih sebagai aksen utama pada furniture. Agar tidak bosan, penggunaan material alami lain seperti kertas, rotan dan bamboo juga bisa jadi alternatif tambahan.

Jangan lupa, untuk mendukung kesan alami pada desain interior Japandi, dekorasi tanaman juga tidak boleh ketinggalan. Tanaman hias pada ruangan, sebenarnya adalah salah satu cara ampuh yang hemat biaya untuk menghadirkan alam di dalam ruangan.

Selain bisa membantu melembutkan kondisi interior yang ultra minimalis, keberadaan tanaman hias bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas udara di dalam rumah lho. Baik itu debu maupun karbondioksida bisa lebih terkendali.

Kenali Penggunaan Kain dan Tekstur Desain Interior Japandi

Kain dan tekstur tertentu pada gaya Japandi ternyata sangat tepat digunakan dalam meningkatkan daya tarik dan suasana yang lebih bersahabat. Anda bisa memadukan kebiasaan orang Jepang yang menyukai pola-pola indah dari gorden dan bantal untuk dekorasi dengan bahan-bahan khas Skandinavia seperti kasmir, beludru, sutra yang kental dengan Hygge.

Di samping itu, tidak ada salahnya jika Anda juga memainkan warna dan bentuk gaya Japandi dengan menambahkan beberapa aksesori sebagai pemanis ruangan. Beberapa aksesori yang bisa Anda hadirkan seperti vas bunga, lampu meja, bingkai foto maupun cermin dinding.

Apakah Anda salah satu penikmat tren gaya desain interior Japandi pada desain rumah minimalis? Jika iya, inspirasi desain dari Dekoruma Interior diharapkan bisa membantu Anda dalam menentukan pilihan yang tepat.

Anda telah membaca artikel tentang "Melek Kenyamanan yang Kian Meningkat, Jadi Masa Kebangkitan Tren Gaya Japandi". Semoga bermanfaat serta menambah wawasan dan pengetahuan. Terima kasih.

Rekomendasi artikel lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *